Saat pertama kali dipasang pada Juli 2018 lalu, waring penutup di Kali Item, Jakarta Pusat menjadi kontroversi. Jaring seharga Rp 580 juta itu hanya berumur kurang dari empat bulan.
Waring yang menutupi Kali Item, Jakarta Pusat, mulai dibongkar hari ini. Nantinya, di kali tersebut akan dibangun sheet pile atau turap.
Mengenai waring di Kali Item ini, pertama kali dipasang adalah pada Juli 2018 lalu atau sekitar 4 bulan lalu. Kala itu Indonesia bersiap menjadi tuan rumah Asian Games yang dihelat Agustus 2018.
Sandiaga yang kala itu masih menjabat Wagub DKI mengungkap, anggaran untuk penyediaan waring adalah sekitar Rp 580 juta.
"Kali Item total pagu anggaran Rp 580.833.000, terbagi tiga segmen," kata Sandiaga, Selasa (24/7).
Segmen 1 dan 2 dibangun sepanjang 240 meter dengan anggaran Rp 192.232.000 dan Rp 162.232.000. Sementara segmen 3 dibangun sepanjang 246 meter dengan anggaran Rp 196.369.000.
Pemasangan waring di Kali Item sempat menuai beragam reaksi. Salah satunya soal usulan kenapa lumpur di Kali Item tidak dikeruk dan malah ditutup dengan waring.
Media asing turut menyoroti penggunaan waring untuk menutupi bau di Kali Item. Media Channel News Asia, mengulas tentang penutupan Kali Item dengan waring dalam artikel berjudul 'Jakarta covers up 'stinky, toxic' river near Asian Games village'.
"Sungai beracun, berbau busuk dekat Wisma Atlet Asian Games di Jakarta ditutup oleh jaring nilon hitam karena ketakutan akan merusak pemandangan saat Asian Games berlangsung," tulis Channel News Asia.
Menurut Dosen teknik lingkungan ITB, Agus Jatnika, hal itu juga tidak berdampak untuk menghilangkan bau. Agus menyarankan penggunaan absorben untuk mengurangi bau.
"Misalnya karbon aktif dibungkus kain, ditanam di dalam air. Itu akan sangat membantu," kata pemilik gelar doktoral dari University of Wales ini, Jumat 20 Juli.
Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus menyindir waring yang menutupi Kali Item dekat wisma atlet Kemayoran bukan solusi mengatasi bau. Bestari menyinggung Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) yang seharusnya memberikan solusi mengatasi bau Kali Item agar tidak mengganggu atlet Asian Games.
"TGUPP itu kan ahli semua isinya. Ya, (TGUPP) harusnya bisa menemukan orang, ataupun lembaga, ataupun badan yang memang konsentrasi ke situ (menghilangkan bau dari kali)," kata Bestari.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Teguh Hendrawan menyatakan, pengerukan tak dilakukan karena khawatir rawan longsor.
"Kita mengeruk sedimen lumpur tidak berani melakukan di Kali Sentiong karena di sana belum dipasang sheet pile, masih parapet," kata Teguh, Jumat (27/7).
Selain dipasang waring, di Kali Item juga disemprotkan pewangi. Penyemprotan difokuskan ke area di dekat Wisma Atlet.
Hari ini, waring mulai dibongkar dan langkah penurapan akan segera dilakukan. Nantinya, kalau sudah diturap, berikutnya akan diambil langkah pengerukan.
"Kalau sudah di-sheetpile, mungkin nanti ada pengerukan. Karena kan kalau sekarang saya belum berani pengerukan nih, takut roboh. Soalnya, sekarang kan temboknya hanya pakai batu kali dan langsung bebannya jalanan umum," kata Kasi Operasi dan Pemeliharaan Bidang Aliran Timur Dinas SDA DKI Adrian Mara Maulana, Rabu (14/11).
Adrian menuturkan tujuan pengerukan Kali Item adalah agar endapan lumpur terkuras dan aliran menjadi lancar. Pengerukan itu, sambung Adrian, merupakan rencana jangka panjang Dinas SDA DKI.
"Dampak pengerukan itu, jadi begini, kan pengendapan lumpur banyak. Kalau lumpur semakin banyak, berarti intensitas air berkurang karena mengendap. Kalau lumpur kita keruk, berarti lancar tuh air dari hulu ke hilirnya," papar Adrian.
Waring yang menutupi Kali Item, Jakarta Pusat, mulai dibongkar hari ini. Nantinya, di kali tersebut akan dibangun sheet pile atau turap.
Mengenai waring di Kali Item ini, pertama kali dipasang adalah pada Juli 2018 lalu atau sekitar 4 bulan lalu. Kala itu Indonesia bersiap menjadi tuan rumah Asian Games yang dihelat Agustus 2018.
Sandiaga yang kala itu masih menjabat Wagub DKI mengungkap, anggaran untuk penyediaan waring adalah sekitar Rp 580 juta.
"Kali Item total pagu anggaran Rp 580.833.000, terbagi tiga segmen," kata Sandiaga, Selasa (24/7).
Segmen 1 dan 2 dibangun sepanjang 240 meter dengan anggaran Rp 192.232.000 dan Rp 162.232.000. Sementara segmen 3 dibangun sepanjang 246 meter dengan anggaran Rp 196.369.000.
Pemasangan waring di Kali Item sempat menuai beragam reaksi. Salah satunya soal usulan kenapa lumpur di Kali Item tidak dikeruk dan malah ditutup dengan waring.
Media asing turut menyoroti penggunaan waring untuk menutupi bau di Kali Item. Media Channel News Asia, mengulas tentang penutupan Kali Item dengan waring dalam artikel berjudul 'Jakarta covers up 'stinky, toxic' river near Asian Games village'.
"Sungai beracun, berbau busuk dekat Wisma Atlet Asian Games di Jakarta ditutup oleh jaring nilon hitam karena ketakutan akan merusak pemandangan saat Asian Games berlangsung," tulis Channel News Asia.
Menurut Dosen teknik lingkungan ITB, Agus Jatnika, hal itu juga tidak berdampak untuk menghilangkan bau. Agus menyarankan penggunaan absorben untuk mengurangi bau.
"Misalnya karbon aktif dibungkus kain, ditanam di dalam air. Itu akan sangat membantu," kata pemilik gelar doktoral dari University of Wales ini, Jumat 20 Juli.
Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus menyindir waring yang menutupi Kali Item dekat wisma atlet Kemayoran bukan solusi mengatasi bau. Bestari menyinggung Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) yang seharusnya memberikan solusi mengatasi bau Kali Item agar tidak mengganggu atlet Asian Games.
"TGUPP itu kan ahli semua isinya. Ya, (TGUPP) harusnya bisa menemukan orang, ataupun lembaga, ataupun badan yang memang konsentrasi ke situ (menghilangkan bau dari kali)," kata Bestari.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Teguh Hendrawan menyatakan, pengerukan tak dilakukan karena khawatir rawan longsor.
"Kita mengeruk sedimen lumpur tidak berani melakukan di Kali Sentiong karena di sana belum dipasang sheet pile, masih parapet," kata Teguh, Jumat (27/7).
Selain dipasang waring, di Kali Item juga disemprotkan pewangi. Penyemprotan difokuskan ke area di dekat Wisma Atlet.
Hari ini, waring mulai dibongkar dan langkah penurapan akan segera dilakukan. Nantinya, kalau sudah diturap, berikutnya akan diambil langkah pengerukan.
"Kalau sudah di-sheetpile, mungkin nanti ada pengerukan. Karena kan kalau sekarang saya belum berani pengerukan nih, takut roboh. Soalnya, sekarang kan temboknya hanya pakai batu kali dan langsung bebannya jalanan umum," kata Kasi Operasi dan Pemeliharaan Bidang Aliran Timur Dinas SDA DKI Adrian Mara Maulana, Rabu (14/11).
Adrian menuturkan tujuan pengerukan Kali Item adalah agar endapan lumpur terkuras dan aliran menjadi lancar. Pengerukan itu, sambung Adrian, merupakan rencana jangka panjang Dinas SDA DKI.
"Dampak pengerukan itu, jadi begini, kan pengendapan lumpur banyak. Kalau lumpur semakin banyak, berarti intensitas air berkurang karena mengendap. Kalau lumpur kita keruk, berarti lancar tuh air dari hulu ke hilirnya," papar Adrian.
WARING KONTROVERSIAL Rp 580 JT DI KALI HITAM ITU AKHIRNYA DIBONGKAR
Reviewed by MCH
on
November 15, 2018
Rating:
No comments: