Liverpool seolah ingin mengatakan bahwa mereka serius dalam perebutan juara Liga Inggris dan Liga Champions musim ini.
Setelah musim lalu hanya finish di posisi 3 klasemen dan mencapai final Liga Champions, pada musim ini Liverpool nyaris tanpa celah.
Walaupun performa Mohammed Salah tidak seganas musim lalu, namun Liverpool tetaplah menakutkan dengan trio FIRMANSYAH nya.
Dan semalem korban terbaru adalah klub kaya raya, salah satu favorit juara UCL musim ini, Paris Saint Germain.
Setelah musim lalu hanya finish di posisi 3 klasemen dan mencapai final Liga Champions, pada musim ini Liverpool nyaris tanpa celah.
Walaupun performa Mohammed Salah tidak seganas musim lalu, namun Liverpool tetaplah menakutkan dengan trio FIRMANSYAH nya.
Dan semalem korban terbaru adalah klub kaya raya, salah satu favorit juara UCL musim ini, Paris Saint Germain.
Kemenangan sepertinya belum mau beranjak dari Liverpool. Setelah selalu meraih kemenangan di lima laga awal Liga Primer Inggris, kini Si Merah kembali membukukan tiga poin di arena berbeda: Liga Champions Eropa.
Kali ini korbannya adalah Paris Saint Germain, favorit juara, dalam laga di Grup C. Tim asuhan Jurgen Klopp menang atas wakil Prancis itu dengan skor 3-2 di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, Rabu (19/9/2018) dini hari WIB.
Meski demikian, Liverpool harus menunggu hingga menit akhir untuk meraih poin penuh. Sempat unggul terlebih dahulu lewat sundulan Daniel Sturridge pada menit 30 dan penalti James Milner enam menit setelahnya, PSG kemudian menyamakan kedudukan.
Adalah tendangan voli Thomas Meunier pada menit 40 dan sepakan Kylian Mbappe di dalam kotak penalti tujuh menit jelang waktu normal berakhir yang membuat publik Anfield harap-harap cemas.
Beruntung The Reds memiliki Firmino. Masuk menggantikan Sturridge pada menit 72, penyerang asal Brasil itu berhasil mengoyak gawang Alphonse Areola saat pertandingan memasuki injury time.
Usai kemenangan dramatis itu, Klopp pun memberi pesan kepada para pesingnya di Liga Champions: tak ada gunung yang tak mampu didaki anak buahnya
Kali ini korbannya adalah Paris Saint Germain, favorit juara, dalam laga di Grup C. Tim asuhan Jurgen Klopp menang atas wakil Prancis itu dengan skor 3-2 di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, Rabu (19/9/2018) dini hari WIB.
Meski demikian, Liverpool harus menunggu hingga menit akhir untuk meraih poin penuh. Sempat unggul terlebih dahulu lewat sundulan Daniel Sturridge pada menit 30 dan penalti James Milner enam menit setelahnya, PSG kemudian menyamakan kedudukan.
Adalah tendangan voli Thomas Meunier pada menit 40 dan sepakan Kylian Mbappe di dalam kotak penalti tujuh menit jelang waktu normal berakhir yang membuat publik Anfield harap-harap cemas.
Beruntung The Reds memiliki Firmino. Masuk menggantikan Sturridge pada menit 72, penyerang asal Brasil itu berhasil mengoyak gawang Alphonse Areola saat pertandingan memasuki injury time.
Usai kemenangan dramatis itu, Klopp pun memberi pesan kepada para pesingnya di Liga Champions: tak ada gunung yang tak mampu didaki anak buahnya
"Perkembangan mengagumkan klub ini adalah saat Anda mendengar Liverpool tak punya kesempatan melawan PSG. Satu, dua, atau tiga tahun lalu mungkin orang berpikir itu (PSG) adalah gunung yang tak mungkin kami daki," ucap Klopp dalam The Guardian.
Capaian apik Liverpool musim ini pun mengulang sejarah yang sudah lama tak mereka torehkan. Terakhir anak-anak Anfield meraih enam kemenangan beruntun di awal musim terjadi pada 1961/1962, alias hampir enam dekade lalu. Tepatnya, saat mereka menjuarai liga kasta kedua Liga Inggris.
Untuk mengulang sejarah tersebut, kredit lebih rasanya pantas disematkan kepada Milner. Tanpa mengecilkan peran para pemain Liverpool lainnya, dini hari tadi Milner memang tampil cukup menonjol. Gelandang berusia 32 tahun tersebut mampu meredam agresivitas para pemain PSG.
Maklum, dengan dana melimpah, PSG bisa disebut sebagai salah satu tim yang memiliki lini serang terbaik di dunia saat ini. Menggunakan formasi 4-3-3, trio lini depan Les Parisien diisi oleh Neymar Jr-Edinson Cavani-Mbappe.
Daya gedor itu belum termasuk dari lini tengah, yang diisi oleh Angel Di Maria, pemain dengan naluri serang tak kalah apik. "Saat saya melihat komposisi pemain, itu jelas mereka ingin membawa pulang tiga poin," ucap Klopp dalam laman resmi Liverpool.
"Dengan lini serang plus Di Maria di ruang tengah, itu jelas membuat hidup Anda sangat tidak nyaman," tambahnya. Maka, gelandang petarung pun dibutuhkan. Dan, Milner mampu menjalankan peran itu dengan sangat apik.
Dari 90 menit penampilannya di lapangan, pemain bernomor punggung 7 itu mampu mencatat satu gol, 44 umpan, sembilan umpan silang, 70 sentuhan, 12 kali terlibat duel, lima tekel, satu intersep, dan satu clearance.
Meski kalah, pelatih PSG, Thomas Tuchel, sepertinya tak terlalu kecewa. Mantan nakhoda Borussia Dortmund itu mengatakan, bahwa timnya telah tampil bagus. Terlebih, katanya, mampu menyamakan skor menjadi 2-2 setelah tertinggal 2-0.
"Itu sesuatu yang sangat sulit. Tim benar-benar melakukan sesuatu yang luar biasa dan kami memiliki kesempatan mencetak gol ketiga. Namun, kami harus menerima hasil ini," kata Tuchel dalam situs resmi PSG.
Torehan di Anfield ini pun, dikatakan Tuchel, menjadi modal begus bagi timnya untuk melangkah di musim 2018/2019. "Ini adalah pertanda yang bagus untuk ke depan. Kami menunjukkan karakter dan hasrat yang sesungguhnya," ucap Tuchel.
Pada laga dini hari tadi, Grup C tidak hanya menghelat pertandingan Liverpool vs. PSG saja. Demikian pula dengan dua peserta lainnya, yakni Red Star Belgrade vs. Napoli. Kedua tim bermain imbang 0-0.
Dengan hasil ini, Liverpool untuk sementara menjadi pemuncak grup dengan raihan tiga poin. Red Star dan Napoli masing-masing menempati posisi 2 dan 3. Sedangkan PSG ada di posisi buncit.
Maklum, dengan dana melimpah, PSG bisa disebut sebagai salah satu tim yang memiliki lini serang terbaik di dunia saat ini. Menggunakan formasi 4-3-3, trio lini depan Les Parisien diisi oleh Neymar Jr-Edinson Cavani-Mbappe.
Daya gedor itu belum termasuk dari lini tengah, yang diisi oleh Angel Di Maria, pemain dengan naluri serang tak kalah apik. "Saat saya melihat komposisi pemain, itu jelas mereka ingin membawa pulang tiga poin," ucap Klopp dalam laman resmi Liverpool.
"Dengan lini serang plus Di Maria di ruang tengah, itu jelas membuat hidup Anda sangat tidak nyaman," tambahnya. Maka, gelandang petarung pun dibutuhkan. Dan, Milner mampu menjalankan peran itu dengan sangat apik.
Dari 90 menit penampilannya di lapangan, pemain bernomor punggung 7 itu mampu mencatat satu gol, 44 umpan, sembilan umpan silang, 70 sentuhan, 12 kali terlibat duel, lima tekel, satu intersep, dan satu clearance.
Meski kalah, pelatih PSG, Thomas Tuchel, sepertinya tak terlalu kecewa. Mantan nakhoda Borussia Dortmund itu mengatakan, bahwa timnya telah tampil bagus. Terlebih, katanya, mampu menyamakan skor menjadi 2-2 setelah tertinggal 2-0.
"Itu sesuatu yang sangat sulit. Tim benar-benar melakukan sesuatu yang luar biasa dan kami memiliki kesempatan mencetak gol ketiga. Namun, kami harus menerima hasil ini," kata Tuchel dalam situs resmi PSG.
Torehan di Anfield ini pun, dikatakan Tuchel, menjadi modal begus bagi timnya untuk melangkah di musim 2018/2019. "Ini adalah pertanda yang bagus untuk ke depan. Kami menunjukkan karakter dan hasrat yang sesungguhnya," ucap Tuchel.
Pada laga dini hari tadi, Grup C tidak hanya menghelat pertandingan Liverpool vs. PSG saja. Demikian pula dengan dua peserta lainnya, yakni Red Star Belgrade vs. Napoli. Kedua tim bermain imbang 0-0.
Dengan hasil ini, Liverpool untuk sementara menjadi pemuncak grup dengan raihan tiga poin. Red Star dan Napoli masing-masing menempati posisi 2 dan 3. Sedangkan PSG ada di posisi buncit.
PSG JADI KORBAN LIVERPOOL
Reviewed by MCH
on
September 19, 2018
Rating:
No comments: