KUMPULAN NASKAH BEST PRACTICE PROSIDING GUPRES, INOBEL, LKG, OGN
CONTOH BEST PRACTICE
BEST PRACTICE
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN 4C MELALUI PEMBUATAN FILM PENDEK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mengikuti Olimpiade Guru Nasional Guru (OGN)
Tingkat Nasional Tahun 2017
diajukan oleh :
Nama : Muh Zuhri, S.Pd., M.Pd.
NIP : 197207081998011001
NUPTK : 4040750652200013
Nama sekolah : SMA Negeri 2 Boyolali
Kabupaten : Boyolali
Provinsi : Jawa Tengah
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH
SMA NEGERI 2 BOYOLALI
2017
KUMPULAN NASKAH BEST PRACTICE PROSIDING GUPRES, INOBEL, LKG, OGN
1. PROSIDING GUPRES SMK 2017
2. PROSIDING GUPRES SMA 2017
3. PROSIDING INOBEL DIKMEN 2017
4. PROSIDING LKG 2017
5. PROSIDING OGN 2017 MAPEL EKONOMI
6. PROSIDING OGN 2017 MAPEL FISIKA
7. PROSIDING OGN 2017 MAPEL GEOGRAFI
8. PROSIDING OGN 2017 MAPEL KIMIA
9. PROSIDING OGN 2017 MAPEL MATEMATIKA
10. PROSIDING OGN 2017 MAPEL BAHASA INDONESIA
11. PROSIDING OGN 2017 MAPEL BAHASA INGGRIS
12. PROSIDING OGN 2017 MAPEL BIOLOGI
13. PROSIDING OGN 2017 MAPEL PENJASORKES
14. PROSIDING OGN 2017 MAPEL SEJARAH
15. PROSIDING OGN 2017 MAPEL SOSIOLOGI
CONTOH BEST PRACTICE
HALAMAN PENGESAHAN
Karya tulis dalam bentuk best practice berjudul “ Pengembangan Keterampilan 4C melalui Pembuatan Film Pendek pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017” karya:
Nama : Muh Zuhri, S,Pd., M.Pd.
Asal Sekolah : SMA Negeri 2 Boyolali
Telah disetujui dan disahkan pada/oleh:
Hari : Rabu
Tanggal : 12 Juli 2017
Boyolali, 12 Juli 2017
Kepala SMA Negeri 2 Boyolali,
Drs. Makno, M.H.
NIP 195708281986031009
BIODATA PENULIS
1. | Nama | Muh Zuhri, S.Pd., M.Pd. |
2. | NIP | 197207081998011001 |
3. | NUPTK | 4040750652200013 |
4. | Jabatan | Guru Madya |
5. | Pangkat/Gol.Ruang | Pembina /IVa |
6. | Tempat / tanggal lahir | Boyolali, 8 Juli 1972 |
7. | Jenis Kelamin | Laki-laki |
8. | Agama | Islam |
9. | Pendidikan terakhir | Magister (S2) Pend. Bahasa Indonesia UNS |
10. | Unit Kerja | SMA Negeri 2 Boyolali |
11. | Alamat Rumah | Karanglo RT 01 RW 02 Wironanggan, Gatak Sukoharjo |
Boyolali, 12 Juli 2017
Penulis,
Muh Zuhri, S.Pd., M.Pd.
NIP 197207081998011001
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan best practice dengan judul “Pengembangan Keterampilan 4C melalui Pembuatan Film Pendek pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017”.
Best practice ini disusun dalam rangka mengikuti lomba Olimpiade Guru Nasional (OGN) tahun 2017.
Dalam penyusunan best practice ini, penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada yang terhormat:
1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah;
2. Kepala SMA Negeri 2 Boyolali yang telah memberi ijin, kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini seluas-luasnya.
3. Semua rekan guru di SMA Negeri 2 Boyolali, yang telah memberikan bantuan selama proses penelitian sampai dengan terwujud dalam bentuk best practice ini.
4. Istri dan anak-anak tercinta yang selalu memberi dukungan doa dan memberikan kekuatan dalam setiap langkah.
5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan berupa apapun dalam menyelesaikan best practice ini.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya ini.
Boyolali, 12 Juli 2017
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ………………………………………………………….......... i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………........….… ii
BIODATA PENULIS .................................................................................... iii
KATA PENGANTAR…………………………………………………….......…. iv
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….......... v
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………........... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………........…. 1
B. Permasalahan …………………………………………………................. 3
C. Strategi Pemecahan Masalah ……………………………………........… 3
BAB II IMPLEMENTASI BEST PRACTISE
A. Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah ………………........... 4
B. Implementasi Strategi Pemecahan Masalah ………………….......…... 6
C. Hasil yang Dicapai ………………………………................................... 8
D. Kendala-Kendala yang Dihadapi ………………………………..…........ 8
E. Faktor-Faktor Pendukung …………………………………………...........9
F. Alternatif Pengembangan ………………………..………………............10
BAB III SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan ……………………………………………………………........... 11
B. Rekomendasi …………………………..…………………………............. 11
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………........………… 13
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran:
1. Langkah-Langkah Pembuatan Film Pendek
2. Daftar Film Pendek Karya Siswa
PENDAHULUAN
Pendidikan hendaknya mampu menghasilkan individu yang mampu menghadapi tantangan abad ke-21. Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 3 ditegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Kualitas sumber daya manusia Indonesia saat ini masih rendah. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menempatkan Indonesia peringkat 110 dari 188 negara. Berdasarkan hasil penelitian Program for International Student Assessment(PISA) pada tahun 2013 dari 65 negara yang diteliti Indonesia berada di posisi kedua dari bawah.
Rendahnya peringkat Indonesia berdasarkan PISA di atas menunjukkan masih adanya permasalahan pada pendidikan Indonesia. Salah satu permasalahan dalam pendidikan adalah proses pembelajaran yang masih lemah (Direktorat Pembinaan SMA, 2017:1). Tidak semua guru memahami bahwa tujuan utama pembelajaran adalah untuk mengaktifkan potensi siswa sehingga siswa mampu mencari tahu dan menerapkan pengetahuannya pada sebuah keterampilan untuk membangun sikap mereka. Kenyataan menunjukkan masih banyak guru yang belum sepenuhnya memahami dan mengimplementasikan pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi dan kemampuan peserta didik secara maksimal.
|
|
Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah juga dianggap masih memiliki beberapa kelemahan. Menurut Andayani (2015) Beberapa pihak menyatakan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia masih bersifat teoretif dan kurang aplikatif. Hal itu memunculkan anggapan bawa belajar bahasa Indonesia sangat sulit. Pandangan yang sama juga terjadi pada siswa SMA Negeri 2 Boyolali. Beberapa siswa mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia setengah hati dan hanya sebagai syarat formal kelulusan sehingga berakibat gagalnya siswa dalam belajar bahasa Indonesia. Kegagalan siswa tersebut ditandai antara lain minimnya prestasi siswa dan kurangnya produk atau hasil karya siswa dari proses pembelajaran bahasa Indonesia.
Kurang berhasilnya pembelajaran disebabkan juga desain pembelajaran yang dirancang oleh guru yang kurang mengoptimalkan pengembangan kemampuan siswa. Selain itu, sarana pendukung berupa buku-buku sumber yang terbatas dan media yang mendukung pembelajaran bahasa Indonesia seperti kamera, alat syuting, LCD, menyebabkan sulitnya menghasilkan produk-produk pembelajaran.
Berbagai program telah dilakukan untuk mengembangkan potensi peserta didik antara lain penyediaan papan majalah dinding, penambahan buku-buku di perpustakaan, lomba pidato pada saat class meeting, pelatihan guru dalam workshop dan diklat pembelajaran. Namun upaya tersebut belum berhasil secara maksimal untuk mengembangkan potensi dan keterampilan siswa.
Salah satu perbaikan pembelajaran adalah hendaknya guru menerapkan pembelajaran aktif. Menurut Bonwell (dalam Direktorat Pembinaan SMA, 2017:3) pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang menjadikan siswa berpartisipasi dalam proses pembelajaran, tidak hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru tetapi melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan pembelajaran. Joyce (1994) menyatakan bahwa guru hendaknya menjadi desainer yang mampu menguasai teori, mengajarkan, dan menerapkan teori pada proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran.
|
Karya tulis dalam bentuk Best Practice ini membahas tentang pengembangan keterampilan abad ke-21 yang meliputi keterampilan communication, collaborative, critical thinking and problem solving, creativity and innovation (4C) melalui pembuatan film pendek pada siswa SMA Negeri 2 Boyolali pada materi Menyampaikan Dialog Disertai Gerak-Gerik dan Mimik Sesuai dengan Watak Tokoh di kelas XI semester 1 tahun pelajaran 2016/2017.
B. Permasalahan
Permasalahan dalam best practice ini dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimanakah deskripsi pengembangan keterampilan 4Cmelalui pembuatan film pendek pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Boyolali?
2. Bagaimanakah hasil atau dampak dari pelaksanaan pengembangan keterampilan 4C melalui pembuatan film pendek pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Boyolali?
C. Strategi Pemecahan Masalah
1. Deskripsi strategi pemecahan masalah yang dipilih
Strategi pemecahan masalah rendahnya keterampilan communication (berkomunikasi), collaborative(berkolaborasi), critical thinking and problem solving (berpikir kritis dan pemecahan masalah), creativity and innovation (kreativitas dan inovasi) atau disingkat 4C siswa kelas XI SMA Negeri 2 Boyolali adalah penugasan pembuatan film pendek pada pada materi Menyampaikan Dialog Disertai Gerak-Gerik dan Mimik Sesuai dengan Watak Tokoh. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:392) film diartikan suatu bentuk cerita yang berupa gambar hidup yang tercipta lewat dunia digital. Sedangkan dalam kamus Oxford (2000:160) film diartikan gambar hidup atau gambar sinema.
2. Penjelasan tahapan operasional pelaksanaannya
Pembuatan film pendek merupakan penugasan kelompok pada materi Menyampaikan Dialog Disertai Gerak-Gerik dan Mimik Sesuai dengan Watak Tokoh di kelas XI semester 1 tahun pelajaran 2016/2017.
Proses pembuatan film pendek meliputi tahap-tahap sebagai berikut: a) Mengembangkan ide atau tema cerita; b) Menyusun rancangan skenario c) Menentukan peran (casting); d) Berlatih dialog dan acting; e) Menentukan waktu dan lokasi; f) Menyiapkan alat-alat dan pengambilan gambar (shooting); g) Mengedit (editing); h) Menayangkan; i) Mendokumentasikan.
|
BAB II
IMPLEMENTASI
A. Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah
Alasan pemilihan strategi pemecahan masalah pengembangan 4C (communication, collaborative, critical thinking and problem solving, creativity and innovation) melalui pembuatan film pendek di kelas XI SMA Negeri 2 Boyolali adalah sebagai berikut
1. Keterampilan 4C merupakan empat keterampilan yang sangat penting pada abad ke-21. Keterampilan berkomunikasi dan bekerja sama merupakan keterampilan sosial yang sangat penting dalam membina hubungan dengan orang atau pihak lain. Keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah sangat penting untuk menghadapi permasalahan di sekolah maupun di masyarakat. Keterampilan berkreasi dan berinovasi sangat penting untuk bisa bersaing di tengah perubahan yang sangat cepat.
a. Communication(komunikasi)
Komunikasi adalah sebuah kegiatan mentransfer sebuah informasi baik secara lisan maupun tulisan. Namun, tidak semua orang mampu melakukan komunikasi dengan baik. Terkadang ada orang yang mampu menyampaikan semua informasi secara lisan tetapi tidak secara tulisan ataupun sebaliknya.
Manusia merupakan mahluk sosial yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Oleh karena itu, komunikasi merupakan salah satu hal yang terpenting dalam peradaban manusia. Tujuan utama komunikasi adalah mengirimkan pesan melalui media yang dipilih agar dapat dimengerti oleh penerima pesan.
b. Collaborative (kolaborasi/kerja sama)
|
Adalah kemampuan berkolaborasi atau bekerja sama, saling bersinergi, beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab; bekerja secara produktif dengan yang lain; menempatkan empati pada tempatnya; menghormati perspektif berbeda. Kolaborasi juga memiliki arti mampu menjalankan tanggung jawab pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan masyarakat; menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain; memaklumi kerancuan.
c. Critical thinking and problem solving (berpikir kritis dan pemecahan masalah).
Adalah kemampuan untuk memahami sebuah masalah yang rumit, mengkoneksikan informasi satu dengan informasi lain, sehingga akhirnya muncul berbagai perspektif, dan menemukan solusi dari suatu permasalahan. Critical thinking dimaknai juga kemampuan menalar, memahami dan membuat pilihan yang rumit; memahami interkoneksi antara sistem, menyusun, mengungkapkan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah.
d. Creativity and innovation (kreativitas dan inovasi)
Adalah kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.
Kreativitas juga didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam menciptakan penggabungan baru. Kreativitas akan sangat tergantung kepada pemikiran kreatif seseorang, yakni proses akal budi seseorang dalam menciptakan gagasan baru. Kreativitas yang bisa menghasilkan penemuan-penemuan baru (dan biasanya bernilai secara ekonomis) sering disebut sebagai inovasi.
2. Pemilihan pembuatan film pendek untuk mengembangkan keterampilan 4C dilandasi alasan-alasan sebagai berikut.
a. Film pendek merupakan media audio visual yang sangat disukai siswa, isi atau substansinya bisa disesuaikan dengan usia siswa.
b.
|
Melalui pembuatan film pendek dapat mengembangkan keterampilan berkomunikasi siswa dari praktik dialog sesuai menyusun skenario film.
c. Melalui pembuatan film pendek dapat mengembangkan keterampilan bekerja sama siswa dari proses pembuatan film yang harus dilaksanakan secara berkelompok.
d. Melalui pembuatan film pendek dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa dari proses yang cukup kompleks saat produksi film pendek.
e. Melalui pembuatan film dapat mengembangkan keterampilan berkreasi dan berinovasi saat memproduksi film pendek.
f. Melalui pembuatan film pendek akan dihasilkan produk belajar sebagai media pembelajaran.
B. Implementasi Strategi Pemecahan Masalah
Implementasi strategi pemecahan masalah pengembangan keterampilan 4C melalui pembuatan film pendek pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Boyolali adalah memberikan penugasan kepada siswa untuk membuat film pendek pada pembelajaran materi Menyampaikan Dialog Disertai Gerak-Gerik dan Mimik Sesuai dengan Watak Tokoh.
Proses pembuatan film pendek meliputi tahap-tahap sebagai berikut.
1. Mengembangkan ide atau tema cerita
Siswa secara berkelompok dengan bimbingan guru mengolah dan mengembangkan ide atau tema cerita yang disepakati oleh kelompok.
2. Menyusun rancangan skenario
Siswa menyusun skenario sesuai dengan pengembangan ide cerita.
|
Gambar 1:Siswa menyusun skenario dengan bimbingan guru
3. Menentukan peran (casting)
Siswa menentukan peran masing-masing sesuai skenario yang dibuat.
4. Berlatih dialog dan acting
Siswa berlatih dialog dan akting sesuai naskah atau skenario yang telah dibuat.
5. Menentukan waktu dan lokasi
Siswa berdiskusi menentukan waktu dan lokasi pengambilan gambar.
6. Menyiapkan alat-alat dan pengambilan gambar (shooting)
Siswa menyiapkan peralatan dan melaksanakan pengambilan gambar (shooting).
Gambar 2:Siswa melakukan pengambilan gambar (shooting)
7. Mengedit (editing)
Siswa melakukan kegiatan mengedit hasil pengambilan gambar (shooting).
8. Menayangkan
Siswa menayangkan film dan dibahas isi maupun kualitas film.
9. Mendokumentasikan
Siswa mendokumentasikan film pendek ke perpustakaan sekolah.
|
C. Hasil yang Dicapai
Hasil yang dicapai dari pembuatan film pendek oleh siswa SMA Negeri 2 Boyolali adalah sebagai berikut.
1. Meningkatnya minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang dapat dilihat dari antusiasme, keaktifan, dan peran serta siswa dalam proses pembelajaran
2. Meningkatnya keterampilan berkomunikasi (communication) pada siswa SMA Negeri 2 Boyolali yang dapat dilihat dari keberhasilan berdiskusi merencanakan produksi dan berdialog dialog sesuai skenario film.
3. Meningkatnya keterampilan bekerja sama (collaborative) pada siswa SMA Negeri 2 Boyolali yang dapat dilihat dari aktivitas merencanakan bersama sampai tahap memproduksi bersama sebuah film pendek.
4. Meningkatnya keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and problem solving) pada siswa SMA Negeri 2 Boyolali yang dapat dilihat dari keberhasilan mengatasi berbagai permasalahan saat pembuatan film pendek
5. Meningkatnya keterampilan berkreasi dan berinovasi (creativity and innovation) pada siswa SMA Negeri 2 Boyolali yang dapat dilihat dari karya siswa berupa skenario dan film pendek.
6. Terciptanya karya siswa berupa skenario dan film pendek (delapan judul).
D. Kendala-Kendala yang Dihadapi
Beberapa kendala yang dihadapi dalam pembuatan film pendek untuk mengembangkan keterampilan 4C di SMA Negeri 2 Boyolali adalah:
1. Minimnya dasar-dasar akting siswa SMA Negeri 2 Boyolali
Kemampuan menghafal dialog dan akting yang kurang membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dalam tahap persiapan pembuatan film pendek.
2. Kurangnya penguasaan teknologi pengambilan gambar dan pengeditan.
|
Siswa SMA Negeri 2 Boyolali kurang menguasai teknologi pengambilan gambar sehingga hasil pengambilan dan pengeditan kurang maksimal. Hal ini mempengaruhi kualitas film yang masih banyak kekurangan.
3. Sarana prasarana yang terbatas di sekolah
Peralatan yang kurang di sekolah yang berkaitan dengan pembuatan film pendek membuat siswa harus meminjam atau menyewa peralatan pengambilan gambar. Tahap pengeditan juga diserahkan ke pihak lain.
E. Faktor-Faktor Pendukung
Faktor-faktor yang mendukung pengembangan keterampilan 4C melalui pembuatan Film pendek pada Siswa SMA Negeri 2 Boyolali adalah:
1. Minat dan komitmen siswa tinggi
Siswa SMA Negeri 2 Boyolali memiliki minat dan komitmen yang tinggi untuk membuat film pendek sehingga dapat menyelesaikan pembuatan film pendek.
2. Pembimbingan intesif guru
Guru melakukan pembimbingan intesif pada tahap persiapan, pelaksanaan, dan akhir pembuatan film sehingga siswa dapat melaksanakan pembuatan film pendek.
3. Dukungan dana dan motivasi dari orang tua siswa
Orang tua siswa mendukung pembuatan film pendek berupa dukungan dana, motivasi, dan sebagainya.
4. Komitmen kepala sekolah yang tinggi terhadap program guru
Kepala sekolah memberikan keleluasaan kepada guru untuk berinovasi dalam pembelajaran, selalu memberikan semangat, motivasi, dan fasilitas yang diperlukan guru.
5. Peran serta komite sekolah
Komite sekolah berperan serta dalam pendanaan sekolah dan saran-saran pemikiran terhadap pembelajaran dan perkembangan sekolah.
6. Kepedulian pengawas sekolah
|
Pengawas sekolah memberikan bimbingan dan motivasi terhadap guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
F. Alternatif Pengembangan
Tindak lanjut pengembangan pembuatan film untuk mengembangkan keterampilan 4C pada siswa SMA Negeri 2 Boyolali antara lain sebagai berikut.
1. Penerapan pada materi dan mata pelajaran yang lain
Pembuatan film pada materi dan mata pelajaran lain akan semakin meningkatkan keterampilan 4C siswa SMA Negeri 2 Boyolali
2. Kegiatan lomba film pendek di tingkat sekolah
Sekolah melaksanakan lomba film pendek untuk memotivasi dan memberikan apresiasi terhadap kreativitas dan karya siswa
3. Ikut serta dalam lomba film pendek
Sekolah mengikutsertakan siswa dalam berbagai jang lomba film pendek di tingkat kabupaten, provinsi, nasional, dan internasional
4. Dukungan sekolah yang lebih optimal
Pembuatan film memerlukan peralatan yang cukup mahal. Dukungan sekolah berupa pembelian atau peyediaan peralatan yang berkaitan dengan pembuatan film akan meningkatkan kualitas film yang dihasilkan siswa.
|
BAB III
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Simpulan pengembangan keterampilan 4C melalui pembuatan film pendek sebagamana telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya adalah sebagai berikut.
1. Pembuatan film pendek yang merupakan penugasan siswa pada pembelajaran materi Menyampaikan Dialog Disertai Gerak-Gerik dan Mimik Sesuai dengan Watak Tokoh di kelas XI semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 meliputi 9 tahap, yakni: a) Mengembangkan ide atau tema cerita; b) Menyusun rancangan skenario; c) Menentukan peran (casting); d) Berlatih dialog dan acting; e) Menentukan waktu dan lokasi; f) Menyiapkan alat-alat dan pengambilan gambar (shooting); g) Mengedit (editing); h) Menayangkan; j) Mendokumentasikan.
2. Dampak atau hasil pembuatan film pendek adalah sebagai berikut: a) Meningkatnya keterampilan berkomunikasi (communication) pada siswa SMA Negeri 2 Boyolali; b) Meningkatnya keterampilan bekerja sama (collaborative) pada siswa SMA Negeri 2 Boyolali; c) Meningkatnya keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and problem solving) pada siswa SMA Negeri 2 Boyolali; d) Meningkatnya keterampilan berkreasi dan berinovasi (creativity and innovation) pada siswa SMA Negeri 2 Boyolali; e) Terciptanya karya siswa berupa skenario dan film pendek (delapan judul)
B. Rekomendasi
Rekomendasi yang diberikan berdasarkan hasil pengembangan keterampilan 4Cmelalui pembuatan film pendek adalah sebagai berikut.
1.
|
Kepala sekolah mendukung peningkatan kualitas pembelajaran guru dengan menyelenggarakan kegiatan workshop atau diklat dengan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait agar proses dan hasil pembelajaran lebih meningkat.
2. Sekolah bersama komite mengalokasikan anggaran lebih untuk mengadakan peralatan atau sarana prasana yang menunjang proses pembelajaran.
3. Pengawas sekolah meningkatkan kepedulian terhadap proses pembelajaran agar kualitas pembelajaran semakin meningkat.
|
DAFTAR PUSTAKA
Andayani. 2015. Problema dan Aksioma: dalam Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Deepublish.
Direktorat Pembinaan SMA.2017. Panduan Pengembangan Pembelajaran Aktif.
Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Fizriyani, Wilda. 2016. Indonesia Perlu Tingkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. Diambil dari: http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/
umum/16/01/07/o0jz08359-indonesia-perlu-tingkatkan-kualitas-sumber-daya-manusia (20 Maret 2016).
umum/16/01/07/o0jz08359-indonesia-perlu-tingkatkan-kualitas-sumber-daya-manusia (20 Maret 2016).
Hornby, A. S. 1985. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English. Oxford: Oxford University Press.
Joyce, B. 1994. Model of Teaching Second Edition. Prentice/Hal International, Inc.
Poerwadarminta. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
|
Lampiran 1: Langkah-Langkah Pembuatan Film Pendek
Tabel 1:Langkah-Langkah Pembuatan film Pendek
No | Tahapan | Aktivitas |
1 | Mengembangkan ide atau tema cerita | Siswa secara berkelompok dengan bimbingan guru mengolah dan mengembangkan ide atau tema cerita yang disepakati oleh kelompok. |
2 | Menyusun rancangan skenario | Siswa menyusun skenario sesuai dengan pengembangan ide cerita. |
3 | Menentukan peran (casting) | Siswa menentukan peran masing-masing sesuai skenario yang dibuat. |
4 | Berlatih dialog dan akting | Siswa berlatih dialog dan akting sesuai naskah atau skenario yang telah dibuat. |
5 | Menentukan waktu dan lokasi | Siswa berdiskusi menentukan waktu dan lokasi pengambilan gambar. |
6 | Menyiapkan alat-alat dan pengambilan gambar (shooting) | Siswa menyiapkan peralatan dan melaksanakan pengambilan gambar (shooting). |
7 | Mengedit (editing) | Siswa melakukan kegiatan mengedit pengambilan gambar (shooting). |
8 | Menayangkan | Siswa menayangkan film dan dibahas isi maupun kualitas film. |
9 | Mendokumentasikan | Siswa mendokumentasikan film pendek ke perpustakaan sekolah. |
Lampiran 2: Daftar Film Pendek Karya Siswa
Tabel 2:Film Pendek Karya Siswa
No | Judul Film Pendek | Kelas |
1 | Ada Apa Dengan Cintia | XI IPA 1 |
2 | A Moment To Remember | XI IPA 1 |
3 | Renungan | XI IPA 1 |
4 | Bawang Merah Bawang Putih | XI IPA 1 |
5 | Petualangan Dina | XI IPA 2 |
6 | Pernikahan Dini | XI IPA 2 |
7 | Gadget | XI IPA 2 |
8 | Ande-Ande Lumut | XI IPA 2 |
KUMPULAN NASKAH BEST PRACTICE PROSIDING GUPRES, INOBEL, LKG, OGN
1. PROSIDING GUPRES SMK 2017
2. PROSIDING GUPRES SMA 2017
3. PROSIDING INOBEL DIKMEN 2017
4. PROSIDING LKG 2017
5. PROSIDING OGN 2017 MAPEL EKONOMI
6. PROSIDING OGN 2017 MAPEL FISIKA
7. PROSIDING OGN 2017 MAPEL GEOGRAFI
8. PROSIDING OGN 2017 MAPEL KIMIA
9. PROSIDING OGN 2017 MAPEL MATEMATIKA
10. PROSIDING OGN 2017 MAPEL BAHASA INDONESIA
11. PROSIDING OGN 2017 MAPEL BAHASA INGGRIS
12. PROSIDING OGN 2017 MAPEL BIOLOGI
13. PROSIDING OGN 2017 MAPEL PENJASORKES
14. PROSIDING OGN 2017 MAPEL SEJARAH
KLIK:
15. PROSIDING OGN 2017 MAPEL SOSIOLOGI
|
KUMPULAN NASKAH BEST PRACTICE PROSIDING GUPRES, INOBEL, LKG, OGN 2017
Reviewed by MCH
on
November 22, 2017
Rating:
No comments: