Resistor adalah komponen elektro yang bersifat menghambat arus. Resistor digunakan untuk mengatur arus dari electrons dengan membatasi jumlah arus pada rangkaian atau pada komponen lainnya.
Resistor adalah tipe komponen pasif, yang berarti tidak menghasilkan listrik sendiri, resistor menerima arus dan mengubahnya menjadi panas.
Resistor statis ini memiliki dua model fisik, PTH dan SMD. (silakan lihat gambar dibawah)
Simbol seperti gambar dibawah. Simbol pada skema tidak menunjukan tipe fisik dari resistor (apakah PTH atau SMD) dan juga tidak menunjukan berapa watt arus yang dapat dilalui.
Informasi arus biasanya disediakan didokumentasi lainnya pada skema elektro.
Variable Resistor, resistor yang dapat diubah nilainya.
Related Article
Apa itu potensiometer
Cara Menghitung Nilai Resistor
Karakteristik Resistor
Resistor adalah tipe komponen pasif, yang berarti tidak menghasilkan listrik sendiri, resistor menerima arus dan mengubahnya menjadi panas.
Jenis Resistor
Tipe Statis, memiliki nilai resistan yang tetap. Tipe statis diproduksi dengan nilai umum sebagai berikut.Resistor statis ini memiliki dua model fisik, PTH dan SMD. (silakan lihat gambar dibawah)
Simbol seperti gambar dibawah. Simbol pada skema tidak menunjukan tipe fisik dari resistor (apakah PTH atau SMD) dan juga tidak menunjukan berapa watt arus yang dapat dilalui.
Informasi arus biasanya disediakan didokumentasi lainnya pada skema elektro.
Variable Resistor, resistor yang dapat diubah nilainya.
- Potensiometer, simbol pada skema (lihat gambar dibawah), memiliki tiga kaki, terdapat tuas untuk mengubah nilai resistansi. (Baca juga: Apa itu potensiometer)
- Photoresistor, simbol pada skema (lihat gambar dibawah), memiliki 2 kaki, dan media yang menerima cahaya. Makin terang, makin rendah resistansi, makin gelap makin tinggi resistansi.
Related Article
Apa itu potensiometer
Cara Menghitung Nilai Resistor
Karakteristik Resistor
Resistor
Reviewed by MCH
on
February 09, 2010
Rating:
No comments: