banner image
Sedang Dalam Perbaikan

RPP TEKS ARTIKEL KD 3.11 DAN 4.11 KELAS XII SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2018/2019 DILENGKAPI LAMPIRAN MATERI PEMBELAJARAN


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Sekolah                       : SMA ……….
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester            : XII/ Genap
Materi Pokok              : Unsur Kebahasaan Artikel 
Alokasi Waktu            : 2Minggu x 4Jam Pelajaran @45Menit

A.    Kompetensi Inti

·         KI-1:  Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

·         KI-2:Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.

·         KI 3:Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

·         KI4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B.     Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar
Indikator
3.11 Menganalisis kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah
·    Mengidentifikasi masalah, fakta dan opini sebuah artikel dan atau buku ilmiah
·    Mengidentifikasi unsur kebahasaan artikel dan atau buku ilmiah
·    Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan penggunaan bahasa dalam artikel
4.11 Mengonstruksi sebuah artikel dengan memerhatikan fakta dan kebahasaan
·    Menemukan unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah
·    Menyusun artikel dan/atau buku ilmiah sesuai dengan fakta
·    Mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi unsur kebahasaan artikel yang telah disusun.


C.    Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatann pedagogik genre, saintifik, dan CLIL dengan model pembelajaran penemuan (Discovery Learning),  peserta didik dapat mengidentifikasi masalah, fakta dan opini sebuah artikel dan atau buku ilmiah, mengidentifikasi unsur kebahasaan artikel dan atau buku ilmiah, mengidentifikasi persamaan dan perbedaan penggunaan bahasa dalam artikel, menemukan unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah, menyusun artikel dan/atau buku ilmiah sesuai dengan fakta, mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi unsur kebahasaan artikel yang telah disusun. dengan rasa ingin tahu, kerja keras, tanggung jawab, bersikap bersahabat/ komunikatif selama proses pembelajaran.


D.    Materi Pembelajaran

·         unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah

·         penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah


E.     Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran         : Discovery Learning

Metode                              : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran


F.     Media Pembelajaran

Media :

·         Worksheet atau lembar kerja (siswa)

·         Lembar penilaian

·         LCD Proyektor

Alat/Bahan :

·         Penggaris, spidol, papan tulis

·         Laptop & infocus


G.    Sumber Belajar

1. Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya

2. Suherli, dkk. 2018. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi  Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

3. Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi  Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.


H.      Langkah-Langkah Pembelajaran

1 . Pertemuan Pertama (4 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
v Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa  untuk  memulai pembelajaran
v Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
v Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
v Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
v Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
v Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
v Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
v Apabila materitema/projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Ø Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah
v Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang  berlangsung
v Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
v Memberitahukan  materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
v Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang  berlangsung
v Pembagian kelompok belajar
v Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar  sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 150 Menit )
Sintak Model Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah dengan cara :
v Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
v Mengamati
Ø Lembar kerja materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah.
Ø Pemberian contoh-contoh materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
v Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah.
v Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah.
v Mendengar
Pemberian materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah oleh guru.
v Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :
Ø Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
v Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Ø Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
v Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
v Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah yang sedang dipelajari.
v Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah yang sedang dipelajari.
v Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
v Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah.
v Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
v Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah sesuai dengan pemahamannya.
v Saling tukar informasi tentang materi :
Ø Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data
processing
(pengolahan
Data)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :
v Berdiskusi tentang data dari Materi :
Ø Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah
v Mengolah informasi dari materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
v Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah.
Verification
(pembuktian)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
v Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Ø Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization
(menarik
kesimpulan)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
v Menyampaikan hasil diskusi  tentang materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
v Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Ø Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah
v Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
v Bertanya atas presentasi tentang materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
v Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Ø Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah
v Menjawab pertanyaan tentang materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
v Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah yang akan selesai dipelajari
v Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme,  disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
v Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah yang baru dilakukan.
v Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah yang baru diselesaikan.
v Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
v Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai  langsung diperiksa untuk materi pelajaran Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah.
v Peserta didik yang  selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,  untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah.
v Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.


2 . Pertemuan Kedua (4 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
v Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa  untuk  memulai pembelajaran
v Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
v Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
v Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
v Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
v Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
v Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
v Apabila materitema/projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Ø Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah
v Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang  berlangsung
v Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
v Memberitahukan  materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
v Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang  berlangsung
v Pembagian kelompok belajar
v Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar  sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 150 Menit )
Sintak Model Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah dengan cara :
v Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
v Mengamati
Ø Lembar kerja materi Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah.
Ø Pemberian contoh-contoh materi Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
v Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah.
v Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah.
v Mendengar
Pemberian materi Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah oleh guru.
v Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :
Ø Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
v Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Ø Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
v Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
v Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah yang sedang dipelajari.
v Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah yang sedang dipelajari.
v Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
v Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah.
v Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
v Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah sesuai dengan pemahamannya.
v Saling tukar informasi tentang materi :
Ø Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data
processing
(pengolahan
Data)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :
v Berdiskusi tentang data dari Materi :
Ø Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah
v Mengolah informasi dari materi Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
v Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah.
Verification
(pembuktian)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
v Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Ø Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization
(menarik
kesimpulan)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
v Menyampaikan hasil diskusi  tentang materi Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
v Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Ø Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah
v Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
v Bertanya atas presentasi tentang materi Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
v Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Ø Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah
v Menjawab pertanyaan tentang materi Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
v Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah yang akan selesai dipelajari
v Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme,  disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
v Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah yang baru dilakukan.
v Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah yang baru diselesaikan.
v Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
v Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai  langsung diperiksa untuk materi pelajaran Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah. @aminyusuf
v Peserta didik yang  selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,  untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah.
v Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Penyusunan artikel dan/atau buku ilmiah kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.


I.         Penilaian Hasil Pembelajaran

1.      Teknik Penilaian (terlampir)

a.    Sikap

-        Penilaian Observasi

Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

No
Nama Siswa
Aspek Perilaku yang Dinilai
Jumlah Skor
Skor Sikap
Kode Nilai
BS
JJ
TJ
DS
1
Soenarto
75
75
50
75
275
68,75
C
2

...
...
...
...
...
...
...


Keterangan :

   BS : Bekerja Sama

   JJ : Jujur

   TJ : Tanggun Jawab

   DS : Disiplin

Catatan :

1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:

100 = Sangat Baik

75    = Baik

50    = Cukup

25    = Kurang

2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400

3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75

4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00   = Baik (B)

25,01 – 50,00   = Cukup (C)

00,00 –  25,00  = Kurang (K)

5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

-        Penilaian Diri

Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :

No
Pernyataan
Ya
Tidak
Jumlah Skor
Skor Sikap
Kode Nilai
1
Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan ide/gagasan.
50

250
62,50
C
2
Ketika kami berdiskusi, setiap anggota mendapatkan kesempatan untuk berbicara.

50
3
Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan hasil diskusi kelompok.
50

4
...
100




Catatan :

1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50

2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400

3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50

4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00   = Baik (B)

25,01 – 50,00   = Cukup (C)

00,00 –  25,00  = Kurang (K)

5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan

-        Penilaian Teman Sebaya

Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya:

Nama yang diamati      : ...

Pengamat                : ...


No
Pernyataan
Ya
Tidak
Jumlah Skor
Skor Sikap
Kode Nilai
1
Mau menerima pendapat teman.
100

450
90,00
SB
2
Memberikan solusi terhadap permasalahan.
100

3
Memaksakan pendapat sendiri kepada anggota kelompok.

100
4
Marah saat diberi kritik.
100

5
...

50

Catatan :

1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100

2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500

3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00

4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00   = Baik (B)

25,01 – 50,00   = Cukup (C)

00,00 –  25,00  = Kurang (K)

-        Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

b.   Pengetahuan

-        Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda(Lihat lampiran)

-        Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

Praktek Monolog atau Dialog

Penilaian Aspek Percakapan

No
Aspek yang Dinilai
Skala
Jumlah Skor
Skor Sikap
Kode Nilai
25
50
75
100
1
Intonasi







2
Pelafalan




3
Kelancaran




4
Ekspresi




5
Penampilan




6
Gestur






-        Penugasan (Lihat Lampiran)

Tugas Rumah

a.  Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik

b.  Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik

c.  Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.

c.    Keterampilan

-        Penilaian Unjuk Kerja

Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian

No
Aspek yang Dinilai
Sangat
Baik
(100)
Baik
(75)
Kurang
Baik
(50)
Tidak
Baik
(25)
1
Kesesuaian respon dengan pertanyaan




2
Keserasian pemilihan kata




3
Kesesuaian penggunaan tata bahasa




4
Pelafalan






Kriteria penilaian (skor)

100    = Sangat Baik

75      = Baik

50      = Kurang Baik

25      = Tidak Baik

Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi

No
Aspek yang Dinilai
100
75
50
25
1
Penguasaan materi diskusi




2
Kemampuan menjawab pertanyaan




3
Kemampuan mengolah kata




4
Kemampuan menyelesaikan masalah






Keterangan :

100    = Sangat Baik

75      = Baik

50      = Kurang Baik

25      = Tidak Baik

-        Penilaian Proyek(Lihat Lampiran)

-        Penilaian Produk(Lihat Lampiran)

-        Penilaian Portofolio

Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

Instrumen Penilain

No
Aspek yang Dinilai
100
75
50
25
1





2





3





4






2.      Instrumen Penilaian (terlampir)

a.    Pertemuan Pertama

b.    Pertemuan Kedua

c.    Pertemuan Ketiga

3.      Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a.      Remedial

Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :

1)      Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!

2)      Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian!

3)      Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan!


CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah                           :  ……………………………………………..

Kelas/Semester               :  ……………………………………………..

Mata Pelajaran                :  ……………………………………………..

Ulangan Harian Ke         :  ……………………………………………..

Tanggal Ulangan Harian :  ……………………………………………..

Bentuk Ulangan Harian  :  ……………………………………………..

Materi Ulangan Harian   :  ……………………………………………..

(KD / Indikator)             :  ……………………………………………..

KKM                              :  ……………………………………………..


No
Nama Peserta Didik
Nilai Ulangan
Indikator yang Belum Dikuasai
Bentuk Tindakan Remedial
Nilai Setelah Remedial
Keterangan
1






2






3






4






5






6






dst







b.      Pengayaan

Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :

1)      Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.

2)      Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara

3)      Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara

4)      Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.

  

Mengetahui,                                                                     ……….., ……………

Kepala Sekolah                                                                Guru Mata Pelajaran





…………………                                                             ………………………



LAMPIRAN PENILAIAN

KD dan Indikator (KD-3: Pengetahuan)


Kompetensi Dasar
Indikator
3.11    Menganalisis kebahasaan artikel
           dan/atau buku ilmiah.
·      Menemukan unsur kebahasaan artikel dan/ atau buku ilmiah


Penilain Proses
Penilaian Hasil
Penilaian proses aspek pengetahuan dapat dilakukan sejak kegiatan Menelaah Model dan Mengonstruksi terbimbing.

Catatan terhadap peserta didik pada kegiatan tersebut dapat dijadikan penilaian sikap selama mengikuti pembelajaran: ketekunan, kerja sama, semangat, ketelitian, kerapihan, kebersihan, keseriusan.
Jenis    : Tulis
Bentuk : Uraian

Contoh instrumen:
1. Tulislah masalah yang dibahas dalam
     teks artikel yang Anda baca!
2. Jelaskan perbedaan fakta dengan opini
    dalam teks artikel!
3. Tuliskan 5 ciri kebahasaan yang
    digunakan dalam teks artikel dan berikan
    contoh masing-masing!



KD dan Indikator (KD-4: Keterampilan)


Kompetensi Dasar
Indikator
4.11  Mengonstruksi sebuah artikel 
         dengan memerhatikan fakta dan
         kebahasaan
·      Menyusun artikel dan/atau buku ilmiah sesuai dengan fakta
·      Mempresentasikan, menanggapi, dan mere-visi unsur kebahasaan artikel yang telah disusun,


Penilain Proses
Penilaian Hasil
Penilaian proses aspek pengetahuan dapat dilakukan sejak kegiatan Mengonstruksi Terbimbing dan Mengonstruksi Mandiri.

Catatan terhadap peserta didik pada kegiatan tersebut dapat dijadikan penilaian sikap selama mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas (bendel portofolio): ketekunan, kerjasama, semangat, ketelitian, kerapihan, kebersihan, keseriusan.
Jenis   :  Menulis
Bentuk:  Uraian

Contoh Instrumen
Susunlah teks artikel dengan memerhatikan hal di bawah ini!
a. Tentukan topik teks artikel!
b. Buatlah kerangka sesuai dengan struktur
    teks artikel!
c.  Kembangkan kerangka tersebut menjadi
    teks artikel dengan memerhatikan
    struktur teks, ciri kebahasaan, dan EBI!


Portofolio

Khusus untuk kompetensi menulis, penilaian meliputi proses dan produk yang tercakup dalam penilaian portofolio. Dokumen portofolio berisi:

(a)   draf final (produk) berbobot 40%;

(b)   bukti draf sedikitnya 3 draf berbobot 25%;

(c)  bukti catatan tentang apa yang akan ditulis dan sumber penulisan berbobot 10%; dan

(d)   catatan reflektif berbobot 25%. 

Penilaian Sikap

     Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran (termasuk informasi dari portofolio) atau di luar pembelajaran dengan melalui observasi dengan isian lembar pengamatan

Contoh format dan pengisian lembar pengamatan guru mata pelajaran


Nama Satuan pendidikan        : 

Tahun pelajaran                       : 2018/2019

Kelas/Semester                        : XII/2

Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia



No
Waktu
Nama
Kejadian/ Perilaku
Butir sikap
Positif/ Negatif
Tindak Lanjut
1.
28 Januari  2019
Indri
Tidak mengerjakan tugas menganalisis teks artikel.
Tanggung jawab
-
Dipanggil dan disuruh mengerjakan tugas kembali dengan waktu terbatas
2.
28 Januari  2019
Sochib
Mengerjakan tugas dengan serius, tepat waktu, dan hasilnya sangat baik
Tanggung jawab
+
Diberi pujian atau apresiasi


Pedoman Penskoran

            a. Pengetahuan

Soal
Aspek yang Dinilai
Skor
1
a.       Peserta didik menulis masalah dalam teks artikel dengan sangat tepat
4
b.      Peserta didik menulis masalah dalam teks artikel dengan tepat
3
c.       Peserta didik menulis masalah dalam teks artikel dengan kurang tepat
2
d.      Peserta didik menulis masalah dalam teks artikel dengan tidak tepat
1


Soal
Aspek yang Dinilai
Skor
2
a.       Peserta didik membedakan fakta dengan opini dalan artikel dengan sangat tepat
4
b.      Peserta didik membedakan fakta dengan opini dalan artikel dengan tepat
3
c.       Peserta didik membedakan fakta dengan opini dalan artikel dengan kurang tepat
2
d.      Peserta didik membedakan fakta dengan opini dalan artikel dengan tidak tepat
1


Soal
Aspek yang Dinilai
Skor
3
a.       Peserta didik mentukan 5 ciri kebahasaan yang digunakan dalam teks artikel dan memberikan contoh masing-masing dengan sangat tepat
4
b.      Peserta didik mentukan 5 ciri kebahasaan yang digunakan dalam teks artikel dan memberikan contoh masing-masing dengan tepat
3
c.       Peserta didik mentukan 5 ciri kebahasaan yang digunakan dalam teks artikel dan memberikan contoh masing-masing dengan kurang tepat
2
d.      Peserta didik mentukan 5 ciri kebahasaan yang digunakan dalam teks artikel dan memberikan contoh masing-masing dengan tidak tepat
1


   Keterangan

         Nilai = Perolehan skor     

                    Jumlah soal

     Contoh
     Nilai =  10  x 100 = 83,33

                   12

b. Keterampilan



Soal
Aspek yang Dinilai
Skor
1
a.      Peserta didik menentukan topik teks artikel sangat sesuai isi teks
4
b.     Peserta didik menentukan topik teks artikel sesuai isi teks
3
c.      Peserta didik menentukan topik teks artikel kurang sesuai isi teks
2
d.     Peserta didik menentukan topik teks artikel tidak sesuai isi teks
1
2
a.       Peserta didik menyusun kerangka teks artikel sangat lengkap dan sangat sesuai dengan topik
4

b.      Peserta didik menyusun kerangka teks artikel lengkap dan sesuai dengan topik
3

c.       Peserta didik menyusun kerangka teks artikel kurang lengkap dan kurang dengan topik
2

d.      Peserta didik menyusun kerangka teks artikel tidak lengkap dan tidak sesuai isi teks
1
3
a.       Peserta didik menulis teks artikel sangat sesuai dengan kerangka,  struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
4

b.      Peserta didik menulis teks artikel sesuai dengan kerangka,  struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
3

c.       Peserta didik menulis teks artikel kurang  sesuai dengan kerangka,  struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
2

d.      Peserta didik menulis teks artikel tidak sesuai dengan kerangka,  struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
1


          Nilai = Perolehan skor                     

                     Jumlah kreteria/soa

     
          Contoh


          Nilai  =  11   x 100  = 91,66

                        12



Mengetahui,                                                             …………, ……….

Kepala  ……                                                            Guru Mata Pelajaran,



                           …………….                                                            ………………………..

Lampiran Pembelajaran Teks Artikel

Kompetensi Dasar

Pengetahuan
Keterampilan
3.11 Menganalisis kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah


4.11  Mengonstruksi sebuah artikel dengan memerhatikan fakta dan kebahasaan

A. Contoh Teks Artikel

            Berikut contoh artikel

MENUMBUHKAN KEMAMPUAN LITERAS  BACA-TULIS:

ANTARA UPAYA DAN TANTANGAN

(oleh : Nana Sutisna, M.Pd.)

A.    Pengantar

Mengapa kemampuan literasi baca-tulis perlu ditumbuhkan terutama di kalangan peserta didik? Seberapa pentingkah kemampun literasi baca-tulis  bagi peserta didik? Pertanyaan lebih jauh, seberapa berpengaruhkah kemampuan literasi  baca-tulis terhadap masa depan suatu bangsa? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan  yang saling terkait terebut, mari kita simak uraian berikut ini. Baca-tulis merupakan keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai peserta didik  dalam kehidupan sehari-hari. Menyusun laporan, merangkum bacaan, menyusun hasil praktikum, menjawab soal, hingga menyusun karya tulis adalah sebagian kegiatan peserta didik yang melibatkan kemampuan literasi baca-tulis.

Kemampuan literasi baca-tulis peserta didik akan mencerminkan wawasan pengetahuan yang dimilikinya.  Peserta didik yang literat berpotensi memiliki wawasan pengetahuan yang luas untuk  memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik tersebut relatif lebih mudah menjalani kehidupan, khususnya dalam bidang akademik. Sebaliknya, siswa yang aliterat akan kesulitan  dalam menjalani kehidupan terutama dalam bidang akademik. Dengan demikian, kemampuan literasi baca-tulis perlu ditumbuhkan di kalangan peserta didik.

Lantas bagaimana pengaruh kemampuan literasi baca-tulis terhadap masa depan bengsa?  Pada abad ke-21 ini, kemampuan berliterasi peserta didik berkaitan erat dengan tuntutan keterampilan baca-tulis yang berujung pada kemampuan memahami dan menuangkan informasi secara analitis, kritis, dan reflektif. Tak dapat dipungkiri, kemampuan literasi baca-tulis berperanan penting dalam memenangkan persaingan di dunia internasional.

B.        Tantangan Penumbuhan Budaya Literasi

Patut disayangkan, kemampuan literasi baca-tulis terutama dalam memahami bacaan, menunjukkan kompetensi peserta didik Indonesia tergolong rendah dibandingkan dengan negara lain. Hal ini terbukti dari hasil uji internasional literasi membaca yang mengukur aspek memahami, menggunakan, dan merefleksikan hasil membaca dalam bentuk tulisan. Pengujian ini dilakunkan  PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study)  tahun 2011. Berdasarkan data tersebut,  Indonesia menduduki peringkat ke - 45 dari 48 negara peserta dengan skor 428 dari skor rata-rata 500. Sementara itu, uji literasi membaca dalam PISA (Programme for International Student Assessment) tahun 2009  menunjukkan peserta didik Indonesia berada pada peringkat ke-57 dengan skor 396 dari skor rata-rata 493. Pada PISA 2012 menunjukkan peserta didik Indonesia berada pada peringkat ke - 64 dengan skor 396 dari skor rata-rata 496. Sebanyak 65 negara berpartisipasi dalam PISA 2009 dan 2012.  (Dirjen Dikdasmen, 2016 : i)

Data di atas cukup mencemaskan kita semua. Bagaimana tidak? Alih-alih bangsa Indonesia sedang giat mempersiapkan  generasi emas 2045, dihadapkan pada kenyataan bahwa peserta didik yang digadang-gadangkan sebagai bonus demografi kemampuan literasinya rendah.Bonus demografi yang dimaksud adalah jumlah penduduk usia muda (usia rata-rata sekolah) lebih bayak dibandingkan dengan penduduk usia tua. Kondisi ini akan berlangsung antara tahun 2012 hingga 2035. Berdasarkan data  Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 diketahui bahwa jumlah anak usia 0 - 9 tahun mencapai 45,93 juta, dan anak usia 10 - 19 tahun berjumlah 43,55 juta jiwa. Mereka inilah kader generasi emas 2045.  Pada tahun 2045 mereka yang berusia 0 - 9 tahun akan berusia 35 - 45 tahun dan yang berusia 10 - 19 tahun akan berusia 45 - 54 tahun. Apabila potensi tersebut tidak dikelola dengan benar, tidak menutup kemungkinan genersi emas akan menjadi generasi lemas.

Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan literasi baca-tulis di kalangan peserta didik. Hal ini berkaitan dengan kultur lisan lebih dominan daripada baca-tulis  dalam lingkungan peserta didik. Peserta didik lebih tertarik mencari informasi dari menyimak tontonan daripada membaca tulisan. Di lingkungan sekolah, rendahnya kemampuan literasi baca-tulis peserta didik karena ketidaktahuan akan manfaat yang diperoleh dari kegiatan baca-tulis. Efektifitas praktik pelajaran baca-tulis di kelas yang masih kurang dan terbatasnya kuantitas dan kualitas buku rujukan menyebabkan  pempelajaran tersebut kurang berhasil. Selain itu, apresiasi  sekolah terhadap sarana penyaluran bakat  baca-tulis semisal majalah dinding, buletin, majalah sekolah, koran, buku sastra, dan blogatau situs sekolah masih tersendat.

C. Upaya Menumbuhkan Kemampuan Literasi Baca-Tulis.

Untuk mengatasi rendahnya kemampuan literasi baca-tulis di kalangan peserta didik, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). GLS adalah upaya menyeluruh yang melibatkan guru, peserta didik, orang tua, dan masyarakat. GLS memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015. Salah satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah “kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai”. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik.

Setahun lebih GLS diluncurkan. Gaung GLS merasuk ke semua tingkatan pendidikan, terutama pendidikan dasar dan menengah, termasuk ke SMAN 2 Sumedang, tempat penulis mengabdi.  Dalam kurun waktu tersebut ketika upaya digulirkan serta-merta tantangan selalu hadir mengikutinya. Adapun upaya-upaya yang dilakukan  di SMAN 2 Sumedang untuk meningkatkan kemampuan literasi baca-tulis berpedoman pada  buku panduan GLS berkut ini.

1. Tahap pembiasaan

Kegiatan pertama yang dilakukan di SMAN 2 Sumedang adalah pembiasaan membaca selama 15 menit setiap hari. Kegiatan yang dilakukan para guru adalah   membacakan kutipan buku dengan nyaring dan mendiskusikannya. Ada pula guru yang menyuruh   peserta didik membaca mandiri. Tujuan kegiatan ini adalah memotivasi peserta didik untuk mau dan terbiasa serta menunjukan  bahwa membaca sesuatu kegiatan yang menyenangkan. Disamping itu, tujuan kegiatan tersebut adalah untuk memperkaya kosakata, menjadi sarana berkomunikasi antara peserta didik dan guru, dan mengajarkan strategi membaca.

Kegiatan tahap pembiasaan selanjutnya adalah membaca buku dengan memanfaatkan peran perpustakaan.  Dalam praktiknya, perpustakaan sekolah menyelenggarakan kegiatan penunjang keterampilan literasi informasi bagi para peserta didik. Keterampilan ini kemudian diterapkan peserta didik saat mereka mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru bidang mata pelajaran yang diajarkan melalui tugas meringkas atau membuat sinopsis buku. Tujuan kegiatan ini adalah memperkenalkan  proses membaca, mengembangkan kemampuan membaca secara efektif dan meningkatkan kemampuan pemahaman bahan bacaan yang efektif.

Membaca terpandu dan membaca mandiri  adalah kegiatan berikutnya. Guru memandu peserta didik membaca dalam kelompok yang lebih kecil. Tujuan kegiatan ini adalah untuk aktif meningkatkan pemahaman, menganalisis bacaan, membuat tanggapan terhadap bacaan dan membuat peserta didik mampu membaca mandiri.

2. Tahap Pengembangan

Tahap pengembangan adalah berbagai kegiatan tindak lanjut yang  dilakukan guru setelah kegiatan 15 menit membaca. Dalam tahap pengembangan ini, kegiatan tindak lanjut dilakukan secara berkala (misalnya 1 - 2 minggu). Adapun kegiatan tindak lanjut seperti berikut: menulis komentar singkat terhadap buku, bedah buku, reading award, dan mengembangkan iklim literasi sekolah.

c. Tahap Pembelajaran

Dalam tahap pembelajaran ini berbagai jenis kegiatan pernah  dilakukan  di SMAN 2 Sumedang termasuk lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran. Kegiatan literasi lain dalam pembelajaran adalah dengan sistem pemberian tagihan akademik kepada peserta didik. Dalam hal ini, guru pun dituntut melaksanakan berbagai strategi untuk memahami teks dalam semua mata pelajaran. Menggunakan lingkungan fisik, sosial,  afektif, dan akademik disertai beragam bacaan (cetak, visual, auditori, digital) yang kaya literasi di luar buku teks pelajaran sangat dtekankan kepada guru-guru untuk memperkaya pengetahuan dalam mata pelajaran. Di samping itu, peserta didik dituntut menulis biografinya dalam satu kelas sebagai proyek kelas.

D. Tantangan Menumbuhkan Kemampuan Literasi Baca-Tulis.

Pada tahap pembiasaan,  kegiatan membaca selama 15 menit setiap hari ini merupakan tantangan yang cukup berat bagi SMAN 2 Sumedang.  Meluangkan waktu lima belas menit dalam pembelajaran tampaknya kelihatan ringan.  Selama lima belas menit guru hanya dituntut membacakan kutipan buku dengan nyaring dan mendiskusikannya atau  peserta didik membaca mandiri. Pada kenyataanya, masih ada anggapan beberapa guru di SMAN 2 Sumedang yang tidak mau jam mengajarnya terpotong. Mereka beralasan selain itu terpotong kegiatan tersebut,  jam mengajar mereka terpotong pula oleh waktu berdoa, menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, mengabsen peserta didik, dan lain-lain. Meskipun demikian, ada beberapa guru yang sudah melaksanakan kegiatan tersebut, namun masalah konsistensi dan kesinambungannya  tak bisa dijaga.

Membaca buku dengan memanfaatkan peran perpustakaan, membaca terpandu, dan membaca mandiri adalah kegiatan  berikutnya dalam tahap pembiasaan. Tantangan dalam kegiatan ini adalah kuantitas dan kualitas buku di perpustakaan sangat terbatas. Buku-buku penunjang, seperti buku sastra selalu tidak signifikan dengan jumlah siswa.

Setelah tantangan pada tahap pembiasaan, muncul pula tantangan pada kegiatan tahap pengembangan. Tak dapat dipungkiri, tantangan ini muncul karena  kegiatan ini adalah  tindak lanjut yang dilakukan guru setelah kegiatan 15 menit membaca. Dalam tahap pengembangan ini, kegiatan tindak lanjut dilakukan secara berkala (misalnya 1 - 2 minggu). Menulis komentar singkat terhadap buku yang dibaca di jurnal membaca harian adalah kegiatan tahap pengembangan yang selalu dihadapkan pada sebuah tantangan.  Walaupun jurnal membaca harian dapat dibuat secara sederhan, singkat, namun konsistensi selalu terkendala. Padahal peserta didik hanya mengisi sendiri jurnal hariannya dengan menyebutkan judul buku, dan pengarang.

Bedah buku secara sederhana dapat diartikan sebuah kegiatan mengungkapkan kembali isi suatu buku secara ringkas dengan memberikan saran terkait dengan kekurangan dan kelebihan buku tersebut. Tantangan yang dihadapi dalam kegiatan tahap ini adalah terbatasnya buku-buku baru yang berkualitas sebagai bahan resensi.  Di samping itu, faktor kejenuhan selalu menghantui peserta didik.

Reading award dan mengembangkan iklim literasi sekolah juga merupakan tindak lanjut kegiatan 15 menit membaca. Apabila dalam tahap pembiasaan sekolah mengutamakan pembenahan lingkungan fisik, dalam tahap pengembangan ini sekolah dapat mengembangkan lingkungan sosial dan afektif. Tantangan terberat dari kegiatan-kegiatan ini adalah belum populernya penghargaan prestasi literasi di kalangan warga sekolah. Prosedur penentuan penerima reading award belum sepenuhnya dipahami oleh pihak-pihak yang terkait.

Bagaimana dengan tantangan membangun iklim literasi sekolah? Ini merupakan tantangan yang tersulit. Menyadarkan seluruh warga untuk  melek litersi bukan perkara mudah. Perlu kerja sama yang serius antara kepala sekolah, guru, tata usaha, siswa, orang tua, dan masyarakat untuk mewujudkan gerakan mulia ini.

Terakhir, yang harus dihadapi dalam menumbuhkan kemampuan litarasi baca-tulis di kalangan peserta didik adalah tantangan dalam tahap pembelajaran. Tagihan akademik dan non akademik dari kegiatan ”lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran” memerlukan kesiapan dan ketelatenan semua warga sekolah. Selanjutnya, tantangan pada kegiatan tahap pembelajaran dalam melaksanakan berbagai strategi untuk memahami teks dalam semua mata pelajaran selalu dikesampingkan. Akibatnya, kegiatan ini membosankan peserta didik. Belum lagi penggunakan lingkungan fisik, sosial, afektif, dan akademik yang disertai beragam bacaan (cetak, visual, auditori, digital) yang kaya literasi di luar buku teks pelajaran belum maksimal.

E. Solusi

Kemampuan baca-tulis  sebagai kemampuan literasi perlu ditekankan pada peseta didik mulai sejak dini. Lebih lanjut tingkatan minat baca-tulis peserta didik sangat menentukan kualitas dalam berwawasannya. Dalam proses pendidikan, keberhasilan mereka sangat ditentukan oleh kemampuan membaca dan menulis.

Keberhasilan dari  program literasi baca-tulis yang dilaksanakan di sekolah bergantung kepada berbagai pihak, seperti  kepala sekolah, guru, siswa, tata usaha, komite, dan orang tua. Sinergitas semua warga sekolah sangat diperlukan dalam hal ini. ”Membaca lima belas menit sebelum pelajaran di mulai setiap hari”, perlu difahami oleh semua warga sekolah bahwa kegiatan ini adalah pondasi bagi kegiatan literasi yang lainnya. Bagi guru yang merasa jam pelajarannya terpotong, dengan kesepakatan bersama, solusinya dengan mengeser lebih awal jam masuk sekolah. Biasanya jam 07.00 WIB bel berbunyi tanda masuk, digeser lebih awal menjadi jam 06.45 WIB. Jika kegiatan lima belas menit ini berjalan dengan lancar, tertib, dan berkesinambungan makan tahapan lain dari kegiatan literasi akan lancar pula.

Keberadaan  perpustaakaan yang representatif amat dibutuhkan dalam upaya penumbuhan kemampuan literasi baca-tulis. Kuantitas dan kualitas buku rujukan di perpustakaan menjadi sentral dalam kegiatan ini. Pembangunan lingkungan fisik, sosial, afektif, dan akademik yang disertai beragam bacaan (cetak, visual, auditori, digital) yang kaya literasi di luar buku teks pelajaran perlu mendapat perhatian setiap sekolah. 

F. Kesimpulan dan Harapan

”Lima belas menit begitu menenukan!” Ya, itulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan betapa pentinggya kegiatan ini dalam meningkatkan kemampuan literasi baca-tulis di kalangan peserta didik. Mengapa demikan?  Lihat Permendikbud No. 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti kalimat “kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai” tertuang secara eksplisit. Ini menunjukan bahwa jiwa dari gerakan litersi sekolah adalah pembiasaan membaca 15 menit sebelum pembelajaran dimulai setiap hari. Adapun kegiatan tahap pengembangan dan pembelajaran adalah tindak lanjut dari kegiatan ini.

Tampaknya  kegiatan membaca 15 menit ini banyak yang menganggap sepele. Padahal tidak demikian. Kegiatan membaca 15 menit ini dapat menentukan masa depan bangsa. Mudah-mudahan program ini dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan berkesimambungan. Pada akhirnya, harapan hasil uji internasional PISA dan PIRLS peserta didik kita bisa sejajar dengan negara maju. Rasa pesimistis  dalam menyongsong era genersi emas 2045 dengan berbekal bonus demografi yang literat akan berubah menjadi optimistis. Bonus demografi tidak akan menjadi beban pembangunan melainkan  menjadi modal pembangunan di masa depan.

Marilah kita berupaya meningkatkan kemampuan literasi baca-tulis peserta didik. Meskipun di sana-sini tantangan selalu menghadang. Luangkanlah minimal 15 menit untuk memberi kesempatan  kita dan peserta didik untuk membaca. Jadikanlah kegiatan ini menjadi ladang ibadah bagi kita  dalam menuntut ilmu. Filsuf Muslim, Imam Ghozali, pernah berkata, ”Menuntut ilmu adalah taqwa. Menyampaikan ilmu adalah ibadah. Mengulang-ulang ilmu adalah zikir. Mencari ilmu adalah jihad. Semoga dan semoga! 

                                                                                    Sumedang, 10 November 2016

B. Pengertian Teks Artikel

            Teks di atas yang berjudul Menumbuhkan Kemampuan Literas  Baca-Tulis: antara Upaya dan Tantangan itulah  merupakan teks artkel. Teks tersebut mengupas  pendapat seorang penulis terhadap suatu data, fakta, atau peristiwa  berdasarkan analisis subjekif penulis. Biasanya artikel diterbitkan oleh media cetak setiap hari, kecuali hari Minggu. Artikel ini tidak terlalu panjang,      

C.  Ciri-ciri Teks Artikel

1. Fungsi Artikel

            Jika ditelaah lebih mendalam, teks artikel befungsi memberikan informasi kepada para pembaca agar mengetahui, memahami, mengkritisi, dan menilai suatu data, fakta, atau      kejadian yang ditulis berdasarkan pendapat penulis

2. Struktur Artikel

            Berdasarkan teks artikel yang telah dibaca di atas,  ternyata teks artikel mempunyai struktur pendahuluan teks atau tesis (pernyataan umum), yakni berupa sorotan peristiwa yang mengandung suatu persoalan  aktual. Berikut ini contoh bagian struktur pendahuluan:

Lantas bagaimana pengaruh kemampuan literasi baca-tulis terhadap masa depan bengsa? pada abad ke-21 ini, kemampuan berliterasi peserta didik berkaitan erat dengan tuntutan keterampilan baca-tulis yang berujung pada kemampuan memahami dan menuangkan informasi secara analitis, kritis, dan reflektif. Tak dapat dipungkiri, kemampuan literasi baca-tulis berperanan penting dalam memenangkan persaingan di dunia internasional.

Selain struktur  pendahuluan, teks artikel pun menpunyai struktur yang menjadi bagian inti dari teks artikel itu sendiri. Struktur  inti artikel sering disebut juga bagian penyampaian opini-opini atau urutan gagasan. Struktur ini berupa tanggapan-tanggapan penulis  berkenaan dengan peristiwa, kejadian, atau persoalan aktual. Untuk lebih jelasnya, perhatikan petikan berikut ini.

Data di atas cukup mencemaskan kita semua. Bagaimana tidak? Alih-alih bangsa Indonesia sedang giat mempersiapkan  generasi emas 2045, dihadapkan pada kenyataan bahwa peserta         didik yang digadang-gadangkan sebagai bonus demografi kemampuan literasinya rendah. Bonus demografi yang dimaksud adalah jumlah penduduk usia muda (usia rata-rata sekolah) lebih bayak dibandingkan dengan penduduk usia tua. Kondisi ini akan berlangsung antara tahun 2012 hingga 2035. Berdasarkan data  Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 diketahui       bahwa jumlah anak usia 0 - 9 tahun mencapai 45,93 juta, dan anak usia 10 - 19 tahun berjumlah 43,55 juta jiwa. Mereka inilah kader generasi emas 2045.  Pada tahun 2045 mereka yang berusia 0 - 9 tahun akan berusia 35 - 45 tahun dan yang berusia 10 - 19 tahun akan berusia 45 - 54 tahun. Apabila potensi tersebut tidak dikelola dengan benar, tidak menutup kemungkinan genersi emas akan menjadi generasi lemas.Sebagai struktur penutup, teks artikel biasanya berupa kesimpulan, saran, atau rekomendasi yang berupa pernyataan dalam menyelesaikan persoalan yang dikemukakan sebelumnya. Berikut ini disajikan pengglan penutup sebuah teks artikel:

Marilah kita berupaya meningkatkan kemampuan literasi baca-tulis peserta didik. Meskipun di sana-sini tantangan selalu menghadang. Luangkanlah minimal 15 menit untuk memberi kesempatan  kita dan peserta didik untuk membaca. Jadikanlah kegiatan ini menjadi ladang       ibadah bagi kita  dalam menuntut ilmu. Filsuf Muslim, Imam Ghozali, pernah berkata,         Menuntut ilmu adalah taqwa. Menyampaikan ilmu adalah ibadah. Mengulang-ulang ilmu           adalah zikir. Mencari ilmu adalah jihad. Semoga dan semoga!

3. Kaidah-kaidah Kebahasaan

            Perhatikan kembali teks artikel yang telah dibaca tadi. Dapat dilihat bahwa teks tersebut tersusun dari beberapa paragraph. Paragraf-paragraf tersebut tersusun dari beberapa kalimat, selanjutnya kalimat-kalimat tersusun dari beberap kata. Dilihat dari susunan kalimat,  ternyata kaidah kebahasaan kalimat teks  artlikel didominasi kalimat fakta dan opini. Berikut ini contoh kalimat fakta dan opini dalam teks artikel:

a. Menggunakan kalimat-kalimat fakta

   1. Bonus demografi yang dimaksud adalah jumlah penduduk usia muda (usia rata-rata sekolah) lebih bayak dibandingkan dengan penduduk usia tua.

   2. Kondisi ini akan berlangsung antara tahun 2012 hingga 2035.

   3. Berdasarkan data  Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 diketahui bahwa jumlah anak  usia 0 - 9 tahun mencapai 45,93 juta, dan anak usia 10 - 19 tahun berjumlah 43,55 juta jiwa.

  4. Mereka inilah kader generasi emas 2045.  Pada tahun 2045 mereka yang berusia 0 - 9 tahun akan berusia 35 - 45 tahun dan yang berusia 10 - 19 tahun akan berusia 45 - 54 tahun.

b. Menggunakan kalimat-kalimat opini

   1. Apabila potensi tersebut tidak dikelola dengan benar, tidak menutup kemungkinan                      genersi emas akan menjadi generasi lemas.

   2. Alih-alih bangsa Indonesia sedang giat mempersiapkan  generasi emas 2045, dihadapkan   pada kenyataan bahwa peserta didik yang digadang-gadangkan sebagai bonus demografi kemampuan literasinya rendah.

Teks artikel yang merupakan tulisan opini sering pula memunculkan kalimat retotis, ungkapan khas pengarang, istilah asing, konjungsi kausatif, dan konjungsi  Penunjuk waktu. Berikut ini ditampilkan contoh hal tersebut:

c. Adanya penggunaan kalimat retoris

    1. Mengapa kemampuan literasi baca-tulis perlu ditumbuhkan terutama di kalangan peserta didik?

    2. Seberapa pentingkah kemampun literasi baca-tulis  bagi peserta didik?  

    3.Pertanyaan lebih jauh, seberapa berpengaruhkah kemampuan literasi  baca-tulis  

        terhadap masa depan suatu bangsa?

d. Menggunakan istilah khas/kedaerahan

    1. Alih-alih bangsa Indonesia sedang giat mempersiapkan  generasi emas 2045,                                 dihadapkan pada kenyataan bahwa peserta didik yang digadang-gadangkansebagai bonus demografi kemampuan literasinya rendah.

    2. Apabila potensi tersebut tidak dikelola dengan benar, tidak menutup kemungkinan                    genersi emas akan menjadi generasi lemas.

e. Tidak menggunakan kata pengganti personal ( saya, kamu, Anda, dia dan lain-lain)

f. Banyak menggunakan kata-kata populer asing

    1. Pengujian ini dilakunkan  PIRLS(Progress in International Reading Literacy

        Study)    tahun 2011.

    2. Sementara itu, uji literasi membaca dalam PISA (Programme for International

        Student  Assessment)tahun 2009  menunjukkan peserta didik Indonesia berada

        pada  peringkat ke-57 dengan skor 396 dari skor rata-rata 493

    3. Reading award dan mengembangkan iklim literasi sekolah juga merupakan

       tindak lanjut  kegiatan 15 menit membaca.

    4. Belum lagi penggunakan lingkungan fisik, sosial, afektif, dan akademik yang

   disertai beragam bacaan (cetak, visual, auditori, digital) yang kaya literasi di luar               buku teks pelajaran belum maksimal

g.  konjungsi yang  merujuk pada waktu, tempat, peristiwa, atau hal lainnya

    yang  menjadi fokus ulasan.

   Setelahtantangan pada tahap pembiasaan, muncul pula tantangan pada kegiatan

       tahap pengembangan.

h. penggunaan konjungsi kausalitas, seperti sebab, karena, sebab, oleh sebab itu.

   1.Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan literasi baca-tulis

      di kalangan  peserta didik.

   2. Hal ini karena berkaitan dengan kultur lisan lebih dominan daripada baca-tulis 

      dalam  lingkungan peserta didik.


4. Prosedur Pembelajaran

1. Fakta dan  opini sebuah artikel

            Perhatikan teks berikut!

Data di atas cukup mencemaskan kita semua. Bagaimana tidak? Alih-alih bangsa Indonesia sedang giat mempersiapkan  generasi emas 2045, dihadapkan pada kenyataan bahwa peserta didik yang digadang-gadangkan sebagai bonus demografi kemampuan literasinya rendah.Bonus demografi yang dimaksud adalah jumlah penduduk usia muda (usia rata-rata sekolah) lebih bayak dibandingkan dengan penduduk usia tua. Kondisi ini akan berlangsung antara tahun 2012 hingga 2035. Berdasarkan data  Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 diketahui bahwa jumlah anak usia 0 - 9 tahun mencapai 45,93 juta, dan anak usia 10 - 19 tahun berjumlah 43,55 juta jiwa. Mereka inilah kader generasi emas 2045.  Pada tahun 2045 mereka yang berusia 0 - 9 tahun akan berusia 35 - 45 tahun dan yang berusia 10 - 19 tahun akan berusia 45 - 54 tahun. Apabila potensi tersebut tidak dikelola dengan benar, tidak menutup kemungkinan genersi emas akan menjadi generasi lemas.

            Kalimat-kalimat dalam teks di atas dapat dikelompokan ke dalam dua bagian, yaitu kelompok kalimat fakta dan kalimat opini. Berikut ini disajikan pngelompokaanya sebagai berikut:


Kalimat fakta
Kalimat opini
Data di atas cukup mencemaskan kita semua.
Bonus demografi yang dimaksud adalah jumlah penduduk usia muda (usia rata-rata sekolah) lebih bayak dibandingkan dengan penduduk usia tua.
Bagaimana tidak?
Berdasarkan data  Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 diketahui bahwa jumlah anak usia 0 - 9 tahun mencapai 45,93 juta, dan anak usia 10 - 19 tahun berjumlah 43,55 juta jiwa.
Alih-alih bangsa Indonesia sedang giat mempersiapkan  generasi emas 2045, dihadapkan pada kenyataan bahwa peserta didik yang digadang-gadangkan sebagai bonus demografi kemampuan literasinya rendah.
.

Kondisi ini akan berlangsung antara tahun 2012 hingga 2035.

Mereka inilah kader generasi emas 2045.

Pada tahun 2045 mereka yang berusia 0 - 9 tahun akan berusia 35 - 45 tahun dan yang berusia 10 - 19 tahun akan berusia 45 - 54 tahun.

Apabila potensi tersebut tidak dikelola dengan benar, tidak menutup kemungkinan genersi emas akan menjadi generasi lemas.


          

Berdasarkan pembagian kalmat opini dan fakta di atas, dapat disimpulkan cici-cici kalimat fakta dan opini sebagai berikut:


Kalimat fakta
Kalimat opini
objektif
subjektif
Sudah terbukti kebenarannya
Belum terbukti kebenarannya
Sudah terjadi
Belum terjadi
Memuat data yang akurat
Memuat pendapat seseorang
    

2. Menyusun Opini dalam Artikel

Perhatikan penggalan teks yang rumpang berikut!

Pendahuluan/tesis (pernyataan umum)

Lantas bagaimana pengaruh kemampuan literasi baca-tulis terhadap masa depan bangsa?              ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Pembahasan atau rangkaian opini ( gagasan)
Data di atas cukup mencemaskan kita semua. Bagaimana tidak? Alih-alih bangsa Indonesia             sedang giat mempersiapkan  generasi emas 2045, dihadapkan pada kenyataan bahwa peserta         didik yang digadang-gadangkan sebagai bonus demografi kemampuan literasinya rendah.             ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Penutup

Marilah kita berupaya meningkatkan kemampuan literasi baca-tulis peserta didik.

................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Berdasarkan penggalan teks yang rumpang di diatas, lengkapilah teks tersebut dengan kaliamat-kalimat opini sehinggan tersusun penggalan teks yang koheren. Dalam melengkapi penggalan teks yang rumpang tersebut, perhatkan pula hubungan antar paragraph sehingga menjadi kesatuan teks artikel yang utuh. (Oleh Nana Sutisna)


Mengetahui,                                                                     ……….., ……………

Kepala Sekolah                                                                Guru Mata Pelajaran



…………………                                                             ………………………


BACA DAN UNDUH RPP KELAS XII SMA SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2018/2019 BAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013 EDISI REVISI

RPP Kuriikulum 2013 edisi revisi dilengkapi lampiran materi dan penilaian, berorientasi HOTS, mengembangkan 4C, Literasi, PPK



3. RPP TEKS KRITIK DAN ESAI KD 3.12, 4.12, 3.13, DAN 4.13 KLIK https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/12/rpp-teks-kritik-dan-esai-kelas-xii.html



RPP TEKS ARTIKEL KD 3.11 DAN 4.11 KELAS XII SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2018/2019 DILENGKAPI LAMPIRAN MATERI PEMBELAJARAN RPP TEKS ARTIKEL KD 3.11 DAN 4.11 KELAS XII SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2018/2019 DILENGKAPI LAMPIRAN MATERI PEMBELAJARAN Reviewed by MCH on December 16, 2018 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.