Sedih rasanya bila saya lihat seorang anak yang dimarahi Ortu nya karena nilai Matematika di sekolahnya kebakaran. Bahkan lebih ironis lagi ketika anak dengan nilai merah tersebut “Dianggap Bodoh”. Sebentar… saya memilih menggunakan kata “Dianggap Bodoh”, karena saya beranggapan kalo “Bodoh” itu adalah mitos. Yang ada cuma “Tampak Bodoh”.
Lalu Bagaimana dengan seorang yang mengalami “Down Syndrome”, dimana IQ nya rendah dan kemungkinan besar hidupnya tidak wajar seperti mereka yang normal?. Terinspirasi oleh “Positive Parenting” nya M. Fauzil Adhim, tentang kisah perjuangan Marcia Thomas mendidik anaknya, Jenifer yang mengalami Down Syndrome. Anda tahu, Anak malang yang hampir saja mengalami kebutaan, tuli, & keterbelakangan mental tersebut, IQ nya 111, ketika dites pada usia 4 tahun. Ko bisa?. Dengan membacakan 11 buku dari mulai Jenifer bayi, Marcia telah membuktikan bahwa aktivitas membaca memberikan rangsangan komplek pada oktak & tentu saja jauh lebih bermanfaat daripada nonton TV (dengan acara yg tidak bermutu).
Makin yakin saya kalo “Bodoh” itu benar-benar mitos, apalagi setelah Howard Gardner menggemparkan dunia pendikikan dengan teori Multiple Intelegnce. Manusia punya sedikitnya 7 jenis kecerdasan yang berbeda tuturnya. Kalo seseorang jago Matematika, belum tentu ia jago puisi, begitu pula sebaliknya. Teori Kecerdasan Majemuk tersebut menggambarkan “bakat” yang mungkin berbeda pada tiap orang. Sehingga mampu memetakan Pekerjaan/ Bidang apa yang cocok buat kita.
Mampir terus ya ke www.semangatinspirasi.blogspot.com, nanti saya akan berbagi ilmu dan pengtahuan denga anda sehingga kecerdasan tertinggi/ dominan dalam diri kita dapat terwujud, sehingga kita bisa menjadi “Right Man in The Right Place”.
Jadi… Anda setuju kalau “Bodoh” itu cuma mitos. Kalao ga setuju, lalu apa penyebab seseorang dianggap “Bodoh”?
Salam SMART…:) Be Happy With Semangat Inspirasi....
Lalu Bagaimana dengan seorang yang mengalami “Down Syndrome”, dimana IQ nya rendah dan kemungkinan besar hidupnya tidak wajar seperti mereka yang normal?. Terinspirasi oleh “Positive Parenting” nya M. Fauzil Adhim, tentang kisah perjuangan Marcia Thomas mendidik anaknya, Jenifer yang mengalami Down Syndrome. Anda tahu, Anak malang yang hampir saja mengalami kebutaan, tuli, & keterbelakangan mental tersebut, IQ nya 111, ketika dites pada usia 4 tahun. Ko bisa?. Dengan membacakan 11 buku dari mulai Jenifer bayi, Marcia telah membuktikan bahwa aktivitas membaca memberikan rangsangan komplek pada oktak & tentu saja jauh lebih bermanfaat daripada nonton TV (dengan acara yg tidak bermutu).
Makin yakin saya kalo “Bodoh” itu benar-benar mitos, apalagi setelah Howard Gardner menggemparkan dunia pendikikan dengan teori Multiple Intelegnce. Manusia punya sedikitnya 7 jenis kecerdasan yang berbeda tuturnya. Kalo seseorang jago Matematika, belum tentu ia jago puisi, begitu pula sebaliknya. Teori Kecerdasan Majemuk tersebut menggambarkan “bakat” yang mungkin berbeda pada tiap orang. Sehingga mampu memetakan Pekerjaan/ Bidang apa yang cocok buat kita.
Mampir terus ya ke www.semangatinspirasi.blogspot.com, nanti saya akan berbagi ilmu dan pengtahuan denga anda sehingga kecerdasan tertinggi/ dominan dalam diri kita dapat terwujud, sehingga kita bisa menjadi “Right Man in The Right Place”.
Jadi… Anda setuju kalau “Bodoh” itu cuma mitos. Kalao ga setuju, lalu apa penyebab seseorang dianggap “Bodoh”?
Salam SMART…:) Be Happy With Semangat Inspirasi....
Manajemen Diri: BODOH ITU MITOS…?
Reviewed by DAL
on
October 30, 2012
Rating:
No comments: