Oleh Andi Dwi Handoko
Malam seperti biasa. Gelap dan setengah mengiba pada purnama untuk sekadar memberi cahaya. Perempuan itu duduk di atas kursi ruang keluarga. Kursi kayu yang entah berapa tahun menghuni rumah itu. Televisi mati. Lampu temaram membuat eksotisme absurd pada guraian rambut perempuan itu. Jam dinding seakan memberi irama stagnan pengantar malam. Suasana rumah sepi. Bahkan
Perempuan yang menangisi malam
Reviewed by MCH
on
September 20, 2010
Rating:
No comments: