banner image
Sedang Dalam Perbaikan

Cerpen "Mudik"


oleh: Andi Dwi Handoko

Tiba-tiba aku teringat kampungku. Sawah-sawahnya yang menghampar luas dan suara burung pipit yang terbang dari tangkai-tangkai padi seusai diusir oleh si empu sawah masih tajam mengisi urat sarat ingatanku. Entah sudah berapa musim kampung itu ku tinggalkan. Atau barangkali sudah berapa tahun kampung itu ku tinggalkan. Rumah bapak ibuku masih saja dengan alamat itu. Masih
Cerpen "Mudik" Cerpen "Mudik" Reviewed by MCH on November 21, 2009 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.